Selasa, 15 Juni 2010

Romatisme memang tak harus ping

By. Riwan Kusmiadi

Ada yang menggemuruh, menderu, tercabik ,dan terombang abing bak biduk ditengah hindia.
Terlepas dan hanya asinnya laut serta pecahan kapal.
Tergeming pun tidak ,hanya belantara harapan yang menghijau dan kian lama menjadi gersang bagai unta kehausan ditengah sahara.
Namun...biarkankanlah asa itu tetap menggila walau jauh dari nyata, biarkan saja harapan itu ada, karna ...itu memang harus ada.
Wahai Sang Keindahan,…sastramu mengugurkan sejuta peluh penat,membasuhi kalbu dengan harumnya kasturi, indahnya pelangi dan bebungaan tujuh taman nan menawan.
Asmamu merindingkan kuduk, meluluhkan mata , lembabkan pipi yang merona legakan jiwa. Ya.... yang kucinta, peluk aku, jangan kau lepas, jangan biarkan ku tersesat , jangan biarkan ku menjauhi mu.
Jagalah hatiku yang liar kadang tak terkendali ini.... ya... yang ku cinta
Kala itu,..
lembayung tetap tulus,masih ikhlas seperti dulu .
Seperti bunga jambu yang ku genggam lewat hari itu .
Sedikit terkoyak kelopak halus dan sempat ku campakan.
Seakan untuk menutup setiap bicara sang durja yang dusta .
Seperti tersentuh tajuk bayu...lalu terdiam.
kulihat indahnya syair yang tesusun, lantas langit masih tetap tulus membiarkan diriku tercubit dan bicara....
Ketika harum madu bunga menusuk hidung dan berkuduk.
Seperti angin yang tak mau tau wujud sentuhan dan porandakan hati.
Hari yang berlalu pun merubah rindu pada sosok yang tak utuh.
Rapi tertata dari puing asmara yang runtuh, dan lihat..
ia berdiri di atas angan dan terjelma atas kuasanya.
walau terseok ia tetap bertahan, walau tertatih ia tetap setia, walau duka ia tetap tersenyum bersahaja, ah..bersabarlah teman..
Dan langit?,….pesta warnamu talah usai,..sedari pagi gelombang warna kau mainkan dari hitam ke putih, biru ke jingga dan perlahan keabuan.
bukankah malam baru dimulai mengapa pestamu telah usai?.
Namun ternyata romantis tak harus ping,..sorban hitam itu pun membuat hatiku luluh lantah.
kaki bergetar seolah tak sanggup ku berdiri diatas singgasanaku.
Dan sesaat itu pula ...kuramu hati manisku untuk mu.

Tidak ada komentar: